Tanggal
25 Februari 2017 lalu saya ikut seminar Dancow Parenting yang
diadakan di Hotel Atria Malang. Tema yang diusung Dancow saat itu
adalah “Berkata IYA BOLEH untuk EKSPLORASI Membuka Potensi Maksimal
Si Kecil.” Saya datang bersama sahabat saya, Mbak Rf Dhonna.
Peserta yang hadir banyak sekali. Sekitar 600-an orang.
Saya
beruntung bisa hadir di acara tersebut. Walaupun belum menikah, saya
nekad saja datang demi menimba ilmu. Acara mulai semarak ketika Mbak
Shahnaz memasuki ruangan. Beliau komunikatif sekali memandu jalannya
acara seminar. Jika biasanya saya suka ngantuk kalau seminar, waktu
di Dancow Parenting Seminar malah tidak.
![]() |
Mbak Shahnaz yang pembawaannya ceria dan seru |
Materi
pertama disampaikan oleh Bapak Dr. dr. Soedjatmiko, selaku dokter
spesialis anak. Menurut beliau, ada tiga poin penting untuk membentuk
anak sehat, cerdas, kreatif, ceria, dan berperilaku baik. Tiga poin
tersebut antara lain: kasih sayang, nutrisi, dan eksplorasi.
![]() |
Eyang Soejatmiko kadang kasih aksi pertunjukan sulap lho |
Menurut
beliau, kasih sayang bisa membentuk kepribadian yang baik antara
lain: membuat anak-anak jadi ceria, berani bereksplorasi, ulet,
tangguh, sabar, dll. Saya jadi ingat anak tetangga di kampung. Karena
kurang kasih sayang orangtua, dia tumbuh jadi anak yang pemarah.
Ternyata kasih sayang orangtua begitu besar berdampak pada
kepribadian anak.
Selain
kasih sayang, nutrisi yang lengkap bisa berpengaruh terhadap
pertumbuhan, perkembangan, dan perlindungan mereka. Salah satu
masalah terkait gizi anak di negeri ini adalah kasus gizi buruk.
Untuk mengetahui apakah gizi yang diberikan pada si kecil sudah
lengkap atau belum, bisa dilihat dari pertumbuhan berat badan balita
di posyandu alias penimbangan rutin. Jika berat badan anak terus
bertambah, berarti pertumbuhannya bagus dan kecukupan nutrisinya
terpenuhi.
Faktor
berikutnya adalah stimulasi dan eksplorasi. Stimulasi itu merangsang
semua potensi-potensi anak supaya berkembang optimal, seperti diajak
bermain bersama, dibacakan buku cerita, mewarnai, dll. Sementara
ekplorasi berarti membiarkan anak boleh menjelajah, mencoba,
mendalami, berdasar rasa ingin tahu anak. Proses eksplorasi sendiri
disesuaikan dengan tahap perkembangan anak. Eksplorasi bisa dilakukan
melalui mata, telinga, tangan, mulut, kaki, otak, dan badan. Contoh
bereksplorasi adalah membiarkan si kecil bermain hujan-hujanan.
Usai
sesi Pak Soedjatmiko, berikutnya adalah pemaparan dari seorang
psikolog yaitu Ibu Ratih Ibrahim MM. Bu Ratih membawakan materi
dengan kocak dan sangat friendly, sebab beliau waktu kecil tinggal di
Malang. Jadilah kadang-kadang berbicara menggunakan bahasa Jawa.
Seru!
![]() |
Bu Ratih yang kocak banget |
Nah!
Pada sesi ini, Bu Ratih menjelaskan bahwa cinta orangtua berperan
sangat penting terhadap pertumbuhan anak. Menyayangi anak bukan
berarti melarang anak untuk berbuat ini itu dengan alasan akan
membahayakan sang anak. Membiarkan anak bereksplorasi selama aman dan
terlindungi, berarti membuka peluang agar potensi si kecil berkembang
optimal.
Jadi
jika ada anak menurunkan panci-panci dapur misalnya, jangan buru-buru
dilarang. Selama tidak berbahaya, biarkan saja. Sebab anak usia 1-5
tahun sudah merupakan bayi lagi. Rentang usia itu disebut usia
bermain, usia beresplorasi, dan usia bertanya. Apabila si kecil
sedikit-sedikit bertanya, dijawab saja. Dijawab baik-baik, sambil
ditatap penuh kasih sayang. Karena memang usia tersebut adalah
masa-masa anak dihinggapi rasa ingin tahu yang sangat besar. Biarkan
anak bereksplorasi untuk merangsang stimulasi. Sebab dengan
bereksplorasi, anak akan bisa belajar sambil bermain. Contoh
permainan yang bisa merangsang stimulasi anak adalah lompat tali,
petak umpet, menari, bermain pasir, dll.
Kunci
utama dari pengasuhan anak antara lain:
- investasikan waktu untuk si kecil setiap hari. Waktu di sini tentunya waktu yang berkualitas. Bu Ratih bercerita 50 sekian persen ibu yang berkonsultasi dengan beliau adalah ibu rumah tangga. Tidak bekerja di luar rumah. Namun anaknya justru bermasalah. Kenapa? Sebab quality time-nya kurang. Ibu-ibu lebih suka buka-buka ponsel daripada berinteraksi dengan si kecil.
- Fokus. Seperti yang saya sebutkan di atas, fokuslah pada si kecil. Memang agak melelahkan. Tapi percayalah. Masa-masa tersebut cepat sekali berlalu. Nikmati saja momen tersebut.
- Lakukan secara terus menerus.
Sebagai
penutup sesinya, Bu Ratih mengatakan bahwa masing-masing orangtua
adalah orangtua terbaik bagi anaknya. Ada berbagai macam ilmu
parenting. Tidak perlu bingung. Terapkan saja sesuai dengan kebutuhan
si kecil.
Pemateri
berikutnya adalah Ibu Rita Ramayulis, seorang nutrisionist yang kerap
wara-wiri di televisi. Biasanya ada di Net TV. Pada sesi ini, Bu Rita
banyak membahas tentang nutrisi. Pada sesi ini pula, saya dibuat
tertegun dan bolak-balik berkata “Oo”. Ya maklumlah, belum
menikah. Tapi untung saja ada kesempatan untuk hadir di acara ini.
![]() |
Bu Rita yang imut tapi penuh semangat |
Menurut
Bu Rita, pada usia 1 tahun plus, perkembangan otak anak sudah
mencapai 85%. Jadi pada masa-masa ini, dibutuhkan nutrisi yang cukup
untuk menunjang perkembangan otak anak. Fakta lain menurut Bu Rita,
masih banyak anak berusia di atas satu tahun yang kekurangan zat
besi, vitamin C, vitamin A, dan asam folat. Hal itu dipicu oleh
kekurangan nutrisi. Selain itu, fakta lain menyebutkan bahwa anak
usia 1-5 tahun pernah mengalami diare dan terkena infeksi saluran
pernapasan. Fakta yang paling saya hapal adalah, masalah yang terjadi
pada anak Indonesia adalah: kurus, gemuk, dan pendek. Kan saya
pendek, jadi saya merasa tertampar hehehe.
Saya
baru tahu kalau pendek bukan dipicu oleh faktor keturunan saja. Orang
Jepang buktinya. Dulu mereka pendek-pendek. Sekarang mereka
tinggi-tinggi. Nutrisi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi
tinggi badan. Maka dari itulah pada usia 1-2 tahun, cukupilah nutrisi
si kecil. Nutrisi yang mempengaruhi tinggi badan si kecil adalah
protein dan kalsium.
Protein
bisa didapatkan di kacang-kacangan, tempe, tahu, daging, ikan.
Sementara kalsium bisa diperoleh melalui, susu, keju, ikan (ikan yang
dimakan bersama tulang seperti ikan teri). Tapi harus diingat.
Kalsium akan terhambat proses penyerapannya jika makanan terlalu asin
alias kebanyakan garam. So, info penting nih buat saya, jangan makan
makanan asin biar kalsium bisa terserap dengan baik.
Info
penting lain yang saya dapat dari sesi Bu Rita adalah, jika
menginginkan anak-anak kita jadi tinggi, cukupilah kebutuhan
nutrisinya pada usia 1 tahun ke atas. Jika usia tersebut telah
terlampaui, ada masa-masa yang berpengaruh pada tinggi badan
seseorang. Untuk perempuan di usia 9 tahun, untuk laki-laki, pada
usia 13 tahun. Jadi berikanlah nutrisi yang optimal pada usia-usia
tersebut.
Masih
menurut Bu Rita, perlindungan kesehatan kita, dimulai dari saluran
cerna. Dalam saluran cerna ini ada bakteri-bakteri baik, bahkan sejak
kita dalam kandungan. Bakteri-bakteri baik inilah yang berfungsi
melindungi tubuh kita dari infeksi. Jumlahnya banyak sekali.
Bakteri-bakteri pelindung akan menurun jumlahnya, bahkan bisa punah,
apabila pola makan kita salah. So, selain mencukupi kebutuhan
nutrisi, hindarilah makanan yang mengandung pengawet, pewarna, dan
jenis-jenis makanan pabrikan lainnya.
Salah
satu bakteri baik yang mampu melindungi dari penyakit saluran
pernapasan adalah bakteri Lactobacillus Rhamnosus. Bakteri
ini pula bisa membantu menurunkan risiko diare. Agar jumlah bakteri
ini meningkat di saluran cerna, maka dibutuhkan serat inulin namanya.
Serat inulin berfungsi sebagai makanan Lactobacillus Rhamnosus.
Serat inulin bisa didapatkan pada buah-buahan. Jadi usahakan jangan
pelit memberikan buah-buahan pada si kecil setiap hari. Mending beli
buah kan, daripada beli snack? Selain buah-buahan, serat inulin juga
bisa didapatkan di produk Dancow Advanced Excelnutri+. Produk ini
juga mengandung 3x lebih banyak bakteri Lactobacillus Rhamnosus
dibandingkan dengan produk sebelumnya. Vitamin A dan vitamin C yang
tinggi, juga terdapat pada produk Dancow Advanced Excelnutri+ ini.
Bu Rita juga menganjurkan agar anak-anak diberikan makanan yang
beragam. Jadi kalau sekarang anak-anak doyan makan sayur sop dan ayam
goreng, besok tetap harus ganti menu. Anak-anak juga sebaiknya
diperkenalkan sayur dan buah sejak dini. Menurut beliau, sekitar 90an
persen masyarakat Indonesia tidak suka sayur. Kita selaku orangtua
dan calon orangtua (kayak saya hehe), harus pandai-pandai
memperkenalkan sayur agar disukai si kecil. Sebaiknya pula, anak di
bawah 1 tahun tidak diberikan gula. Garam pun sewajarnya saja.
Tanpa
terasa sesi Bu Rita sudah selesai. Sesi berikutnya diisi oleh tanya
jawab. Bagi teman-teman yang belum memiliki kesempatan hadir di acara
seminar, bisa browsing ilmu parenting di: www.dancow.co.id/dpc.
Atau jika sering facebook-an, kunjungi saja fans pagenya di: Dancow
Parenting Center. Bagi para bunda bisa bertanya-tanya di sana, nanti
akan dijawab oleh para ahli tim Dancow.
![]() |
Peserta membludak |
Demikianlah sharing saya setelah mengikuti seminar parenting Dancow.
Acaranya seru. Habis seminar ada makan siang bersama. Bagi yang
membawa anak kecil juga ada area bermain di luar. Diperbolehkan juga
membawa anak-anak ke dalam ruangan seminar. Semoga yang belum ikutan
seminar ini, bisa ikut pada seminar berikutnya ya :)