Friday, 19 September 2014

BUKU 41 FABEL PENUNTUN PERILAKU ANAK MUSLIM






Judul        : 41 Fabel Penuntun Perilaku Anak Muslim
Penyusun: Widya Ross dan Graceana
Penerbit: Elexmedia Komputindo
Harga   : Rp.60.000,-



Alhamdulillah. Yippiiiieee! Buku baruku udah terbit nih. Isinya adalah 41 dongeng binatang alias fabel yang kocak. Dilengkapi dengan hadis dan ayat Al-qur'an juga.

Ini dia daftar isinya.



Karakter tokoh-tokohnya tentu saja berasal dari orang-orang sekitar. Semisal, ada Bu Kaki Seribu yang sombong, gaji suaminya besar, tasnya mahal, eladalah ternyata dia ngutang *uhuk*. Umum kan, manusia macam ini?



Sengaja aku mengangkat tema ini karena begitu dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Plus, ih, aku sebel aja sama orang beginian. Ngomongnya koar-koar setinggi angkasa ternyata yo ngutang. Nggak sinkron ama ocehannya.

Daripada sebel, mending ta tulis aja ya. Apalagi anak-anak SD zaman sekarang pada suka nyombong kalo punya barang baru.


Ada juga kisah Pak Mbel Pemalas. Kata "Mbel" ini berasal dari bahasa jawa "Mbelgedhes". Berkisah tentang sosok pemalas. Memang ceritanya lebay, sengaja, biar lucu. Tujuanku di sini adalah ingin memberi pesan moral sama anak-anak, tapi mereka juga bisa ketawa.

Jadi kalo malas, malasnya ta buat superduper malas. Kalo bau ta tulis sangat bau. Tips ini aku dapat dari Roald Dahl, bahwa anak-anak itu suka yang lucu dan bombastis.






Waktu nulis cerita-cerita di buku ini, aku enoy-enjoy aja. Mungkin karena lucu. Kadang aku senyum-senyum sendiri. 

Naskahku sempat "dikoreksi" ponakanku yang masih SD. Alamak! Dia ngakak ngikik sampe jam setengah 12 malam. Dan merengek-rengek minta baca naskah yang lain. Katanya dia sukaaaa banget.

Nah, bagi teman-teman yang lagi jalan-jalan melintasi Gramedia, mampir lah. Ambil buku ini, dijamin terhibur ya :).

Trus bagi teman-teman di luar negeri, bisa lho tetep baca. Beli di getscoop.com atau donlot via gadget. Bisa dibaca via android dan i-phone. Lebih murah tentu saja.


Oke deh. Itu aja, doakan buku ini laris manis ya :D. Met weekend...

Wednesday, 17 September 2014

WONDERFUL INDONESIA: SURGA DUNIA DI UJUNG TIMUR INDONESIA

Raja Ampat? Dulu saya terkagum-kagum liat foto-fotonya di internet. Coba aja ketikkan "Raja Ampat" di Google. Lalu nikmati keindahan lansekap alamnya. Ini salah satu contoh gambarnya.


Foto diambil dari: Indonesia Travel
Indah luar biasa kan? Biru, bersih, hijau, bersatu padu. Itu cuma fotonya aja, apalagi aslinya. Kalau ada yang nawari (ini kan seandainya ya :P), pilih liburan ke luar negeri apa ke Raja Ampat? Ha! Saya pilih Raja Ampat. Lha orang luar negeri aja menyebutnya "surga di bumi". Bayangin, di negara tercinta ini ada "surga", buat apa saya harus nyari surga ke negara lain? Ya nggak sih.

Selain itu, Raja Ampat memiliki banyak pulau kecil yang belum terjamah. Jadi masih bener-bener alami, kebudayaan setempat juga masih terjaga, belum terkontaminasi oleh budaya luar. Penduduk Raja Ampat juga sangat teguh memegang aturan adat mereka yakni, jangan merusak lingkungan,

Nah, ngomong-ngomong "seandainya saya ke Raja Ampat", maka hal pertama yang akan saya lakukan adalah browsing. Saya akan mengunjungi web Indonesia Travel. Karena di sini, semua informasi tertulis sedemikian detailnya.

Mulai dari link nyari travel agent, penginapan, tips, apa yang harus dilakukan di sana, barang-barang apa aja yang sebaiknya dibeli, tempat-tempat mana aja yang dikunjungi, kuliner, foto-foto keindahan Raja Ampat yang beeeegitu banyak dan sukses bikin ngiler. Semua lengkap. 

Dengan begitu saya jadi punya planning mau ngapain aja di Raja Ampat. Bukan sekadar grudak-gruduk berangkat. Pastinya, saya akan melakukan persiapan. Kalo persiapan budget nggak saya itung ya hehe, kan ceritanya "seandainya" :P. Dalam bayangan saya, "seandainya" itu saya pergi ke sana gratis tis tis. Kali aja menang paket liburan. Who knows, ya nggak?

Oke, persiapan saya adalah:

1. Fisik harus kuat dong. Jadi harus rajin olahraga. Biar nggak mudah sakit sebab di sana pastinya saya akan keliling terus, bukan tidur-tiduran.

2. Bawa obat-obatan. Menurut yang saya baca di Indonesia Travel, sebaiknya bawa obat nyamuk oles dan obat anti malaria. Juga obat flu, minyak kayu putih, sama koyo kali ya. Buat jaga-jaga. Oya, plus, vitamin C biar fit.

3. Bawa sunblock,sunscreen, eye cream, pelembab, krim malam, topi, kacamata, biar terlindung dari sinar matahari.

4. Kamera doong. Kamera saku :P. Punyanya itu hehe.

5. Baju renang muslimah, karena saya pakek hijab. Bukan buat renang, buat main-main di pantai. Berendam.

6. Bawa baju katun yang menyerap keringat.

7. Bawa sepatu gunung juga dong.  

8. Bawa permen dan pinang hehe. Katanya orang Papua menganggap permen sebagai pipa perdamaian. Jadi penduduk setempat makan pinang sambil mengobrol. Acara ini disebut "Para-para Pinang".

Nah, persiapan sudah oke, berikutnya adalah, rencana kegiatan di sana. Ini dia.

1. Makan Ikan
Konon kata traveler yang udah kesana, daging ikan di Raja Ampat itu, enaaaak. Manis. Saya suka ikan. Saya akan makan ikan sepuasnya, terutama mencoba Sup Ikan Kuah Kuning. Makanan khas Raja Ampat. Saya akan makan sambil melihat pemandangan, sambil mendengarkan burung-burung berkicau, menghirup udara segar, memandang langit biru. Olala! Surga beneran dah. 

2. Berlayar
Jiaah, kayak masa kecil aja hihihi. Saya akan bangun pagi-pagi, terus berlayar menuju Pulau Wayag. Pulau Wayag ini adalah ikon dari Raja Ampat. Ini dia fotonya.


Pulau Wayag. Foto diambil dari: Indonesia Travel








Liat tuh, Subhanallah, kan? Aduh, saya liat foto-foto Pulau Wayag ini cuma bisa melongo dan berdecak kagum. Apalagi melihat dengan mata langsung. Astaga! Pasti saya akan menangis saking indahnya. 

Saya akan memotret sepuas hati, selfie sampe bosen, lalu akan saya upload di instagram. Nah! Pasti banyak yang nge-love jepretan saya. Siapa tau bisa mengundang lebih banyak wisatawan lagi. 

3. Menjelajahi Pulau Wayag

Pulau Wayag itu berpasir putih dan dikelilingi bukit-bukit kecil. Fotonya bisa dilihat di atas ya.

Untuk bisa melihat Pulau Wayag secara total, harus mendaki karang. Katanya sih. Nah, di sini nih untungnya saya bawa sepatu gunung. Saya pasti akan merasa terbang begitu tiba di puncak karang. Dan saya pasti bakal takjub nggak abis-abis, melihat keindahan Pulau Wayag dari puncak karang.

4. Lari pagi di pinggir pantai

Ehem, maksud hati kepingin niru ala-ala artis gitu. Semisal Farah Quinn yang jogging di pinggir pantai. Asik kali ya. Sambil menghirup udara segar, burung-burung berkicau, bunyi air. Wow! Wow! Wow! 

Jogging pagi-pagi di jalan beraspal saja saya sudah merasa bersemangat, apalagi di pinggir pantai. Huaahh! Pasti bakal menakjubkan.

5. Memancing

Masyarakat Raja Ampat sangat sayang sama biota laut. Jadi mereka nggak ngambil ikan pakai jaring. Sebab kalau kalau pakai jaring, ikan-ikan kecil bakal kena tangkap. Keren ya, aturan adatnya :D.

Betwe, seumur-umur saya belum pernah memancing hahaha. Ah, biarin. Saya pilih kegiatan memancing karena, ikan-ikan di Raja Ampat seperti yang saya tulis di atas, lezat. Memancing, untuk makan malam. Asoy!

Saya akan memancing sore-sore, naik sampan bersama penduduk Raja Ampat, sambil nunggu matahari terbenam. Ya Tuhan, saya membayangkan berada di lautan saat matahari berwarna keemasan dan tinggal separuh di ufuk barat. Seperti di negeri dongeng, seperti di film-film.

6. Mengunjungi habitat burung Cendrawasih (The Red Bird of Paradise)

Saya suka burung. Sejak kecil hobi pelihara burung, udah SMA punya burung kakaktua jambul kuning yang kalo bibir saya dideketin ke sangkar, maka lidahnya akan menjilati bibir saya.

Nah, karena saya nggak bisa diving, nggak bisa renang, saya pilih melakukan wisata burung. Menurut yang saya baca di Kompasiana, di Bukit Yanpapir namanya, kita bisa menyaksikan tarian dan nyanyian burung Cendrawasih. Tarian dan nyanyian? Sounds interesting. Jadi membayangkan seperti di film Rio hihi.

Fotonya seperti ini nih.

Red Bird Of Paradise alias Cendrawasih. Foto diambil dari: rajaampat.biodiversity.com



7. Mengunjungi Pulau Misool


Pulau Misool merupakan salah satu pulau terbesar dari empat pulau di Raja Ampat.  

Misool berbatasan dengan Laut Seram dan laut lepas, yang jadi tempat perlintasan hewan-hewan besar termasuk ikan paus. Laut di pulau Misool ini berwarna turquise. Yaaa, saya lihat di fotonya sih. Seperti di bawah ini.


Pulau Misool. Foto diambil dari Indonesia Travel

Nggak percaya kan, kalau tempat di atas berada di Indonesia? Betapa indahnya. Mungkin kalau saya bisa berenang, saya akan snorkeling atau diving. Soalnya banyak yang cerita kalau pemandangan bawah lautnya "superwow". Katanya lagi (duh, katanya katanya terus ya, semoga bisa ke sana beneran), 75 persen biota lautnya adalah ikan hias. Huaaaa! 

Bagi yang penasaran pemandangan bawah laut di Raja Ampat silahkan cek video yang saya dapat dari Indonesia Travel berikut. Ngomong-ngomong, saya juga mupeng. Duuh, niat belajar renang ah. Biar bisa belajar diving juga.

 

But its ok. Kalaupun nggak bisa diving atau snorkeling, saya sudah punya rencana. Yaitu: berjemur, sambil menikmati pemandangan, sambil nulis. Pastinya bakal banyak ide yang gencar menyerbu otak. Kapan lagi dooong, saya bisa nulis menghadap pantai indah. Biru. Bebas sampah. Bersih. Dan tenteram.

Saya juga akan menjelajahi hutan mangrove, pergi ke rumah-rumah penduduk, untuk mempelajari adat dan istiadat mereka. Penduduk setempat orangnya ramah-ramah lho. Siapa tau saya bisa berakrab-akrab ria bersama mereka sambil bernyanyi di pinggir pantai memetik gitar, bertukar cerita, mitos-mitos setempat. Atau mungkin menonton suku Asmat mengukir kayu.

Perahu di Pulau Misol. Fotodiambil dari: Indonesia Travel



8. Mengunjungi Festival Bahari
Nah, ini yang saya penasaran abis. Festival Bahari diadakan pertengahan Agustus. Katanya, ada banyak atraksi dan lomba. Ada lomba foto bawah laut, voli, dayung. Ada atraksi tari-tarian menggunakan pakaian khas tradisional.
Festival Bahari. Foto diambil dari www.solopos.com

Penduduk setempat juga memamerkan perahu tradisional peninggalan nenek moyang mereka. Juga ada pameran aneka kuliner dan pameran makan buah. Kebayang kan ramenya. Festival Bahari ini merupakan festival tahunan lho. Hmm, pasti semarak.

10. Menonton ritual Sasi

Sasi berarti larangan. Suku-suku di Raja Ampat sepakat dengan larangan untuk tidak mengambil sesuatu dalam suatu wilayah dalam kurun waktu tertentu. Mereka meyakini bahwa alamlah yang memberikan berkah, jadi mereka harus menjaganya. Untuk itulah penduduk Raja Ampat sangat aware menjaga lingkungan mereka. Keren ya :)

Ritual ini dilakukan di pagi hari, dan seluruh warga berada di sana menghadap ke lautan. Seluruh warga yang masih sehat menceburkan diri ke laut untuk mengambil hasil laut. Hanya saja, ada aturannya. Semisal hari pertama, wilayahnya di pesisir. Hari kedua, wilayah pengambilan harus agak jauh dari pesisir. Kebayang rame dan serunya hihi.

Yak, itulah rencana-rencana saya. Waaa, seru banget mengkhayal ke Raja Ampat. Ya Allah, semoga andai-andai ini menjadi nyata. Ini baru sekadar membayangkan saja sudah merasa bahagia. Wuih! Wonderful Indonesia!

Terima kasih Indonesia Travel, sudah mengadakan lomba blog ini :). Seru ih, berandai-andai begini :D

Sumber referensi:

- www.indonesia.travel
- www.id.wikipedia.org
- www.rajaampatbiodiversity.com
- www.solopos.com
- www.travel.kompas.com
- www.kebudayaankesenianindonesia.blogspot.com
- www.papua.us


*Tulisan ini diikutkan dalam lomba: "Sail Raja Ampat Blogging Contest"

JAGA KECANTIKAN DIRI, JAGA LINGKUNGAN

Jerawatan? Wajah kusam? Itu adalah masalah kulit saya sejak SMA. Kalau cuma kusam masih lumayan lah. Yang membuat tidak percaya diri adalah ...