Thursday, 27 March 2014

NOVEL TEROBSESI PADAMU






Alhamdulillah, novelku terbit. Perasaanku campur aduk. Terharu, ingat almarhumah Ibu. Aku ingat betul beliau berkata selagi sakit, "Ibu doakan, semoga cita-citamu terkabul." Biasanya kalau ada naskah yang dimuat Ibu girang bukan kepalang. Biasanya kalau telpon beliau nanya, ada yang dimuat lagi? Tadi pagi aku ngayal, kalau Ibu masih ada, beliau pasti nggak berhenti tersenyum ya. Ah, jadi mellow begini.

Anyway, pas post kabar terbitnya novel di atas, beberapa teman menyebut "keren". Bangga sih. Hanya saja aku berusaha realistis ya. Yang keren mutlak, tentu bukan aku. Karena izin Tuhan, yang kasih ide dan melancarkan semuanya, doa Ibu, support Bapak, keluarga, kerabat, teman-teman (duh, love semuanya deh pokoknya), teman-teman di BIP, Mbak editor juga. Nggak kebayang kalau aku sendirian rasanya mustahil buku di atas bakal jadi. Dan, kata ""keren yang sebenarnya nanti ditentukan oleh pembaca.

Kenapa saya nulis buku ini? Karena di kalangan remaja, kasus Selina (seperti dalam tokoh novel), banyak. Remaja yang terobsesi pada sesuatu, nggak terhingga banyaknya. Di sini, aku mengangkat realita yang ada. Sambil berharap semoga para pembaca bisa menarik pelajaran dari kasus novel "Terobsesi Padamu" itu.

Novel ini bukan novel romance yang mendayu-dayu, karena emang aku nggak enjoy baca roman seperti itu. Memang, cinta si tokoh terlalu besar, tapi nggak melambai-lambai gaya bahasanya. To the point gitu. Lucu. Apalagi ya? Aroma persahabatannya kental.

Untuk harga, aku belum tau. Udah ada di tobuk apa belum, aku juga nggak tau. Kayaknya sih udah.

Semoga saja novel TEROBSESI PADAMU bisa bermanfaat untuk sebanyak-banyaknya pembaca. Semoga di novel berikutnya, tulisanku lebih enak dibaca. 

Novel berikutnya yang masih aku godok, kayaknya tebel dan serius. Masih seputar remaja. Aku masih ngutak-ngatik konfliknya. Kapan selesai? Nggak tau hehe. Aku nggak mau buru-buru. Aku ingin total ngerjainnya.

Itu saja. Met hari jumat :D.


Monday, 17 March 2014

KASIAN TEMENKU

Dunia kayaknya makin aneh. Jadi gini. Eh, tunggu dulu. Postingan ini nggak ada hubungannya dengan statusku di Facebook. Itu beda orang lagi.

Jadi ada sepasang suami istri, pernah ke Baitullah, istrinya juga berhijab. Punya anak cewek yang sekarang jadi temenku.

Temenku ini bingung karena dia kepingin pakek hijab, tapi keluarganya malah mencibir. Coba pikir, mau menjalankan perintah agama malah dicibir. Sampai dia sedih. Parahnya lagi, karena temenku ini nggak mau pacaran, lebih digojlokin lagi. Te tot! Harusnya seneng ya, anaknya aman dari godaan.

Gimana kalau temenku pakek baju minimalis? Wah, malah didukung penuh. Bangga mereka. Anakku cantik katanya.

Oke, aku berusaha berpikir selalu ada alasan dibalik pernyataan orang tua temenku itu. Mungkin mereka trauma dengan sesuatu yang berkaitan dengan hijab (lha tapi ibunya pakek hijab tuh), atau belum siap punya anak alim kali ya.

Kasian temenku. Jadi bulan-bulanan. Hobi baca, sama keluarganya dicela. Padahal secara logika, hobi baca justru bagus, ya nggak sih? Jadinya dia sekarang limbung. Daripada dikomentarin yang bikin telinga gatel, dia pilih yang aman-aman aja. Kadang pakek baju minimalis. Udah jarang baca buku terang-terangan lagi. Dia bacanya kalo pintu kamar udah tertutup alias mau tidur.

Ah, temanku, semoga dikau diberikan kemudahan. Yang baca postingan ini, nggak usah ngasih komen-komen yang menyudutkan. Toh, nggak akan bikin keluarga temenku berubah ya nggak :P




Tuesday, 11 March 2014

MAKIN GAJE

Aku emang sering nyetatus di Facebook. Iyalah, buat mancing komen. Foto profilku kan isinya buku terbaruku. Biar muncul-muncul terus, biar promosi.

Beberapa waktu lalu aku baru nyadar, kalo dunia Facebook itu mengerikan. Lho emang dari dulu kemana aja? Hahaha. Nggak. Kalo dulu kan update status asal nyetatus. Males liat kanan kiri. Aku lupa penyebab mataku iseng liat kanan kiri.

Nah, pas baca status-status yang beredar, aku shock. Weits, ada yang menghujat ulama besar. Ada yang mungkin niatnya baik, nyuruh menutup aurat, cuma kok ya belakangnya tanda seru. Ada yang ngerasani artis. Dan yang ngerasani artis ini adalah orang yang sama dengan yang nyuruh nutup aurat. Piye toh? Kok ghibahnya findah temfat beginiiiih. 

Jadi khawatir, kira-kira statusku enak dibaca nggak ya? Bikin orang lain mikir, "Ih, anak ini statusnya bikin eneg." Seandainya pun begitu, mohon maaf saja.

Ada juga status-status MLM yang errr, ituuuu mulu yang diomongin. Oke, emang itu kerjaan dia. Tapi kalo sudah mengagung-agungkan MLMnya ngggg, seolah-olah kalo nggak join di situ, impian nggak terwujud aja.

Setelah beberapa hari mantengin status, yak, aku mulai eneg, aku mulai kembali seperti semula. Nyetatus, trus pergi. Kembali ke FB kalo gadget centang-centung.

Hihihi, FB isimu kok makin gaje siiiiiik :P



Sunday, 2 March 2014

BETE

Mulai dari hari jumat kemarin, aku mellow. Kenapa begitu? Tumben? Jawabannya, mungkin karena mau mens. Jadi masalah-masalah yang seharusnya biasa saja, jadi luar biasa.

Selama masa mellow, aku nangis. Sampai mataku bengkak.Waw! Waw! Widya Rosanti nangis sampai mata bengkak. Bikin temen-temenku langsung tercengang?

"Onok opo?"
"What's wrong?"
Atau cuma ternganga, nggak bisa ngomong.

Sebenernya masalahnya apa sih? Nggak mau nyebutin ah. Kan nggak boleh ngumbar keluhan ya. Ngumbar curhatan ya. Mending curhatnya sama yang benar-benar tahu siapa diriku sebenarnya.

Jumat malam, ada temenku. Tau reaksiku? Ya ngakak-ngakak kayak nggak ada apa-apa. Duh, Alhamdulillah, habis nangis ketawa. Ingat pantun ibuku. Wong ngemis dodol kayu mari nangis ngguyu. Aamiin 3x, Ibuuu. Sudah mengajarkan aku hal itu. Jadi doa kali yaaaa. Seringnya aku begitu soalnya.

Hari sabtu sudah nggak. Hari minggu? Oh, tambah nggak :). 

Tadi ini ada temen lama berkunjung ke tempatku. Trus temen lama ini ngajak ke rumah temen yang lain. Temenku saling curhat. Wuik, masalah dia berat untuk ukuranku. Akhirnya perasaanku, makin enteeeng. Ih, padahal mau mens lho. Biasanya mau dihibur pakek apapun biasanya bawaanku bad mood aja.

Tadi pas ketemu temen makan-makan (sederhana tapi seruuu). Senengnya lagi, temenku bilang, "Widya ini nyante banget." 

Ehehehehe. Berarti wajahku ceria ya? Syukurlah kalau begitu. Sesiangan ini bete pun hilang. Dari kejadian ini... maka aku pun punya ide cerita. Ugh yeahhhh!

Semoga dimuaaaaaat nantiiii :D

JAGA KECANTIKAN DIRI, JAGA LINGKUNGAN

Jerawatan? Wajah kusam? Itu adalah masalah kulit saya sejak SMA. Kalau cuma kusam masih lumayan lah. Yang membuat tidak percaya diri adalah ...