“Not all those
who wander are lost.” (J.R.R.
Tolkien, The
Fellowship of the Ring)
Saya adalah tipe cewek penakut jika pergi ke
tempat asing sendirian. Percaya atau nggak, dari bayi sampe dewasa begini, saya
cuma sekali mbolang sendirian ke luar kota. Maksud saya kota yang
benar-benar asing. Yakni ke Lembang, Bandung. Catet, cuma sekali! Itu pun nggak
totally sendirian. Cuma perjalanan dari kota Malang aja yang sendiri, naik
kereta api. Kenapa nggak naik pesawat? Padahal tiket pesawat, taksi, dibayarin. Jawabannya adalah:
TAKUT! Itu pun saya terpaksa meneguhkan hati berangkat sendiri karena ada
workshop menulis cerita anak yang “wajib” saya hadiri. Di Lembang, saya ketemu
dong sama teman-teman sesama penulis. Rame lagi dong hehe.
Pas mau berangkat, saya agak berdebar-debar
:P. Maklum anak Mama. Agak takut juga 16 jam sendirian di kereta. Takut
tersesat. Takut ada apa-apa. Ternyata? Alhamdulillah, kekhawatiran itu raib.
Ternyata berada di tempat asing asik juga. Serasa berada di dunia lain.
Tapi... Sepulang dari Lembang bulan Januari
kemarin, kok saya belum puas ya. Saya ingin ke Bandung lagi tapi bukan ke
Lembang. Melalui "Lomba Blog Pegipegi" ini, saya ingin mengafirmasi keinginan saya, siapa
tahu bisa terwujud. Saya ingin ke Garut.Terserah deh mau naik pesawat atau kereta api. Akan coba saya beranikan kalau memang "wajib" naik pesawat jurusan Malang-Bandung. Nanti saya akan pesan tiket pesawat di http://pegipegi.com/. Pokoknya saya ingin menikmati keindahan Kampung
Sampireun.
![]() |
Foto diambil dari: http://the-wonderful-of-indonesian.blogspot.com/ |
Kenapa sih harus Kampung Sampireun?
Ceritanya begini.
Dulu sekali,
saya pernah melihat tayangan mengenai Kampung Sampireun di televisi. Dan
tayangan tersebut berhasil menghipnotis saya, merasuk ke dalam jiwa saya,
hingga saat ini. Saya ingat betul waktu itu, Bapak saya pun sampai terpesona.
Awalnya saya
pikir Kampung Sampireun adalah nama kampung beneran. Eh, ternyata salah.
Kampung Sampireun adalah hotel resort yang desainnya dibuat seperti
kampung khas Sunda. Asyik gitu lho, karena berada di atas danau.
Kampung
Sampireun terletak di Kabupaten Garut, lebih tepatnya di Kampung Ciparay, desa Sukakarya. Konon luas Kampung Sampireun
adalah 5.5 hektar, sementara luas danaunya sendiri sekitar 1.5 hektar. Sst, danaunya berasal dari tujuh mata air lho. Tempat
ini posisinya 1000 meter di atas permukaan laut, jadi hawanya dingiin dan
sejuk. Ah, saya membayangkan kalau pagi-pagi kabut menyelimuti tempat ini,
terus kalau saya bicara, mulut saya beruap. Fantastis sekali.
Kampung
Sampireun memiliki 22 bungalow yang berada di sisi danau. Jadi kalau
kemana-mana naik danau yang ada tutupnya tuh, ala-ala pengantin baru. Yang saya
takjub sekali dengan suasana kampungnya sepertinya beneran terasa. Dikelilingi
pepohonan, bungalow-bungalownya terbuat dari bambu dan kayu. Seperti desa
ala-ala zaman dulu.
![]() |
Foto diambil dari: http://travelasumbokmu.blogspot.com/ |
Saya
membayangkan di pagi hari yang berkabut, saya naik perahu, menikmati warna
hijau di mana-mana, menghirup udara ekstra segar, sambil memberi makan
ikan-ikan gemuk beraneka warna.
![]() |
Foto diambil dari: http://olasolahudin.blogspot.com/ |
Saking kagumnya
saya sama tayangan Kampung Sampireun, saya sampai membandingkan dengan desa The
Hobbit. Bagus mana? The Shire emang unik, bagus, beneran ala negeri dongeng.
Tapi Kampung Sampireun, sangat sangat alami, budaya Indonesianya kental, dan
juga nggak kalah menakjubkan.
Saya
berkali-kali (mungkin seribu kali lebih ya), bilang pada sahabat saya. Saya
ingin ke Kampung Sampireun. Saya ingin merasakan sensasi malam yang senyap
kecuali ditemani suara hewan malam. Saya ingin duduk di depan bungalow
memperhatikan indahnya pantulan air danau yang terkena cahaya bulan. Saya ingin
berada di tempat romantis yang cuma dikelilingi oleh banyak sekali lilin. Saya
ingin merasakan ketenangan yang membuat saya damai dan lupa pada rutinitas
sehari-hari.
![]() |
Foto diambil dari: http://the-wonderful-of-indonesian.blogspot.com/ |
Selama ini rute
saya adalah Lumajang (mudik ke kota kelahiran), dan Malang (tempat kuliah dan
bekerja). Saya ingin merasakan sesuatu yang berbeda. Dan hati saya, begitu keukeuhnya kepingin ke Kampung Sampireun.
![]() |
Foto diambil dari: http://olasolahudin.blogspot.com/ |
Terlebih saya juga ingin mengganyang kuliner ala Sunda. Masakan Sunda di sini kurang booming. Mungkin kurang cocok dengan
lidah orang Malang. Sementara saya penasaran abis dengan segala hal yang berbau
kuliner khas Sunda. Kenapa? Karena sahabat saya orang Bandung, yang dengan
lebaynya nggak pernah bosan menceritakan kuliner khas Sunda yang lezat. Jahat
dia itu. Kalau cerita makanan khas Sunda, detail bukan main. Saya yang
mendengar kan jadi ngiler.
Rencana saya
jika memang blog saya terpilih sebagai pemenang (Aamiin), saya akan bersepeda
menyusuri hutan dan gunung sekitar. Oh, saya suka bersepeda. Saya suka
olahraga. Bayangkan, kalo bersepeda di kota besar, naiknya saya ini sepeda
statis. Kalau ke Kampung Sampireun, naik sepeda beneran, sambil menghirup udara
yang bersih dari polusi. Menikmati hijaunya hutan pinus dan hutan bambu. Huaaaah!
Surga Indonesia! Nanti kalau lapar tinggal balik ke bungalow, katanya ada
penjaja makanan khas Sunda yang naik sampan. Aduh duh, asik banget kan? Khas
Indonesia sekaleee. Pingin sekalian shooting film pribadi hihihi.
Menurut artikel
yang saya baca, Kampung Sampireun suka penuh. Harapan saya, semoga semoga
semoga ada yang mengikuti jejak Kampung Sampireun. Yang khas daerah
masing-masing. Jika kita begitu takjub dengan desa-desa di luar negeri, hello
di negeri sendiri juga ada lho yang nggak kalah seru. Nggak kalah indah. Nggak
kalah asik. Kulinernya nggak kalah lezat.
Pokoknya saya
kepingin ke Kampung Sampireun (afirmasi sekali lagi). Saya terkagum-kagum
dengan penataannya yang unik dan hebat. Saya yakin sepulang dari sana saya bukan sekadar terkesan dengan pemandangannya yang indah.
Tapi juga:
1. Penataan lokasi yang beneran mirip kampung.
2. Keunikan service yang diberikan yakni menjajakan makanan Sunda melalui perahu.
3. Makanan khas Sunda yang terkenal sehat dan kaya sayuran. Siapa tahu nanti bisa saya Googling resepnya. Bisa saya tiru.
4. Pastinya sedikit banyak saya jadi tahu bahasa Sunda berikut budayanya. Saya berharap ada sesuatu baik itu seni maupun budaya, yang bisa saya temukan, yang bisa mengupgrade pengetahuan saya tentang budaya Indonesia.
Semoga keinginan saya terkabul. Aamiin 3x.
Tapi juga:
1. Penataan lokasi yang beneran mirip kampung.
2. Keunikan service yang diberikan yakni menjajakan makanan Sunda melalui perahu.
3. Makanan khas Sunda yang terkenal sehat dan kaya sayuran. Siapa tahu nanti bisa saya Googling resepnya. Bisa saya tiru.
4. Pastinya sedikit banyak saya jadi tahu bahasa Sunda berikut budayanya. Saya berharap ada sesuatu baik itu seni maupun budaya, yang bisa saya temukan, yang bisa mengupgrade pengetahuan saya tentang budaya Indonesia.
Semoga keinginan saya terkabul. Aamiin 3x.
REFERENSI:
- http://the-wonderful-of-indonesian.blogspot.com/
- http://travelasumbokmu.blogspot.com/
- http://olasolahudin.blogspot.com/
Tulisan ini diikutkan dalam Lomba Blog Pegipegi.
No comments:
Post a Comment