Sejak kecil, dari SD malah, saya
sudah kenal kata “gizi”. Sudah hapal pula definisi gizi sehingga begitu ulangan
IPA, nilai saya bagus.
Lalu, apakah pelajaran tentang “gizi” saya pegang teguh
hingga dewasa? Jawabannya: TIDAK.
Apakah di sekolah SD saya, bahkan mungkin
sekolah-sekolah lain memahami betul dan menjunjung tinggi makna “gizi”? Hmm,
saya kok sangsi. Lha buktinya di sekolah-sekolah banyak dijual makanan tidak
bergizi. Ada cilok bersaos merah. Ada kerupuk yang menggunakan boraks. Ada
snack yang isinya mayoritas bahan kimia, pengawet, vetsin, dan pewarna.
Nah,
sebenarnya “gizi” itu sendiri apa sih?
A. GIZI
Tadi sebelum
nulis blog ini saya cek di aplikasi KBBI yang terpasang di gadget. Ternyata gizi adalah zat makanan pokok yang
diperlukan bagi pertumbuhan dan kesehatan badan.
Mumpung Hari Gizi Nasional
baru saja lewat yakni 25 Januari 2015 lalu, mari kita renungkan. Sudahkah kita
menyuguhkan makanan dan minuman bergizi untuk keluarga kita? Sudahkah kita
berusaha memberikan makanan yang “bagus” untuk kesehatan orang-orang yang kita
cintai?
Kalau belum, ayo berubah. Sudah
saatnya kita melek gizi dan peduli pada kesehatan diri juga orang-orang yang
kita sayangi.
B. MANFAAT MAKANAN DAN MINUMAN
BERGIZI
Saya mengenal menu bergizi ketika
diet. Jadi apapun yang saya makan “wajib” memiliki nutrisi yang bagus untuk
tubuh.
Hasilnya,penyakit maag, pusing, kram ketika
menstruasi, lenyap. Saya juga merasa lebih fit dan tidak mudah capek. Dan,
badan jadi menyusut hingga akhirnya saya memiliki berat badan yang normal.
Efek lain dari mengkonsumsi menu
bergizi berdasarkan artikel yang saya baca adalah:
1. Menurunkan risiko cacat.
2. Menurunkan angka orang sakit.
3. Menurunkan angka kematian.
4. Menurunkan angka penderita gizi
buruk.
5. Menambah tinggi tubuh.
6. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
7. Meningkatkan kecerdasan otak
C. PENTINGNYA POLA HIDUP SEHAT DAN
GIZI SEIMBANG
Beberapa waktu lalu saya membaca
koran lokal kota Malang. Isinya cukup mengejutkan. Bahwa jumlah diabetes juga
mengincar anak berusia di bawah 14 tahun. Tercatat ada lima pasien anak yang
menderita diabetes pada tahun 2014. Ini
cuma di Malang saja. Bagaimana dengan kota lain?
Selain diabetes, kasus hipertensi
anak juga menimpa tetangga saya di salah satu desa di Lumajang. Sang anak masih
SD, sudah diopname karena menderita darah tinggi. Bayangkan!
Belum tamat sampai di situ. Ketika
saya iseng cek gula darah di sebuah mall, sang SPG bercerita kalau kenalannya
yang masih SMA terkena luka dan tak sembuh-sembuh. Begitu dicek darah, yang
bersangkutan gula darahnya tinggi.
Melihat kondisi sekarang dimana
penyakit generatif bukan lagi ancaman bagi orang dewasa atau lansia, namun juga
anak-anak, kesadaran akan pola makan sehat dan gizi seimbang harus
ditingkatkan. Obesitas pada anak-anak bukan lagi kelucuan yang patut
dibanggakan. Namun diwaspadai. Jangan sampai anak-anak kita menderita penyakit
degeneratif sejak dini.
Semua bermula dari pola hidup sehat yang
meliputi pola makan, olahraga, dan
asupan gizi. Sebaiknya sebelum makan atau memberikan makanan, kita berpikir
dulu. Ini yang saya makan sehat, tidak? Bergizi tidak? Jadi kita tidak sia-sia
memasukkan makanan ke dalam perut. Biasanya kan kita seringnya mengutamakan
sensasi “enak” ketimbang berpikir realistis.
Kesadaran akan pola hidup sehat dan
gizi seimbang sebaiknya dimulai sejak dini. Sejak hamil bahkan. Saya pernah
membaca seorang artis, chef, yang getol sekali mengkampanyekan pola hidup
sehat. Dia rela bersusah payah memasak untuk anaknya. Sejak kecil anaknya tak
pernah diberi makanan yang mengandung vetsin, gula dan garam yang tinggi. Hah?
Kok bisa?
Rupanya sang artis tersebut menyiasati
rasa “manis” dengan madu dan kayumanis. Kalau masak garamnya cuma sedikit. Menurutnya,
gula itu miskin nustrisi. Tak bergizi. Bandingkan dengan madu yang kaya manfaat
bagi tubuh. Dia juga menyiasati permen dengan buah. Akibatnya ketika anaknya
sudah mulai besar, tidak keranjingan jajan makanan yang mengandung gula dan
garam tinggi.
Menerapkan pola hidup sehat memang
agak ribet. Saya juga mengalaminya ketika sedang berdiet. Segala makanan
dimasak sendiri. Namun efeknya juga menghemat ongkos silaturahim ke dokter. Mungkin
kelak kalau sudah punya asisten rumah tangga keribetan bisa dikurangi :).
Yuk ah, mulai sekarang berusaha menyuguhkan
makanan berkualitas yang bergizi tinggi. Memperbanyak buah dan sayur. Memperhatikan
cara memasak agar nutrisi tidak hilang. Bukan menyajikan makanan yang sekadar
lezat namun miskin nutrisi.
D. HARI GIZI NASIONAL
Masalah gizi sudah mulai digalakkan
di Indonesia sejak tahun 1950-an. Pemrakarsanya adalah Bapak Gizi Indonesia
yaitu Prof. Poorwo Soedarmo. Beliau mengepalai sebuah lembaga yang dikenal
dengan LMR atau Lembaga Makanan Rakyat.
Hari Gizi Nasional pertama diadakan
oleh LMR pada pertengahan 1960. Hari Gizi Nasional awalnya dilaksanakan demi
mengenang perekrutan tenaga gizi Indonesia yang ditandai dengan berdirinya Sekolah Juru Penerang
Makanan tanggal 26 Januari 1951.
Begitulah, akhirnya disepakati kalau Hari Gizi
Nasional ditetapkan pada tanggal 25 januari. Jadi, tanggal
25 januari disebut sebagai Hari Gizi Nasional.
E.
KARNAVAL AYO MELEK GIZI
![]() |
Foto diambil dari: http://nutrisiuntukbangsa.org |
Pada
Hari Gizi Nasional beberapa waktu lalu, PT. Sarihusada Generasi Mahardhika
(Sarihusada) yang notabene adalah perusahaan nutrisi untuk ibu dan anak,
bekerjasama dengan beberapa komunitas gizi. Mereka mengadakan kegiatan berupa
karnaval. Bukan karnaval biasa. Namun karnaval gizi yang disebut sebagai
“Karnaval Ayo Melek Gizi”.
Kegiatan
ini dibuka oleh Ibu Heppy Farida Djarot, istri wagub Jakarta dan Presdir
Sarihusada yakni Oliver Pierredon. Ada sekitar 400 peserta
yang berparade mulai dari Monas hingga Bundaran HI. Para peserta mengenakan
atasan berupa kaos merah.
Acara berlangsung bersamaan dengan Car Free Day di Monas, Jakarta.
E.1
Tujuan
Tujuan
dari kegiatan karnaval gizi adalah untuk berpartisipasi dalam meningkatkan
pentingnya kesadaran gizi pada masyarakat Indonesia melalui pembelajaran atau
edukasi mengenai gizi dan pentingnya gizi diperkenalkan sejak dini.
E.2
Latar Belakang
Menurut
Presiden Direktur Sarihusada, Olivier Pierredon, pertumbuhan ekonomi di
Indonesia sudah cukup bagus. Hanya saja Indonesia masih menghadapi persoalan
gizi seperti stunting (kuntet) pada anak. Banyak anak Indonesia yang pendek dan tingginya di bawah rata-rata.
Maka dari itulah Sarihusada mengajak
seluruh elemen masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam kegiatan karnaval
“Ayo Melek Gizi”. Sekaligus mengenalkan dan memberikan edukasi tentang status
gizi kepada masyarakat melalui cara yang unik dan menghibur.
E.2 Kegiatan “Karnaval Ayo Melek Gizi”
Karnaval
Ayo Melek Gizi dimeriahkan oleh:
1.
Parade Sepeda Onthel. Sepeda Onthel dilengkapi dengan semacam tampah bertuliskan
huruf-huruf yang jika digabung akan membentuk tulisan “AYO MELEK GIZI”.
Sepeda Onthel juga dilengkapi dengan sayuran hijau yang bergizi dan bermanfaat
bagi tubuh.
![]() |
Parade Sepeda Onthel. Foto diambil dari: www.antaranews.com |
2.
Parade Ondhel-ondhel. Ondhel-ondhel dilengkapi dengan aneka buah-buahan seperti
pisang, jeruk, timun, dll. Pokoknya unik deh.
![]() |
Karnaval Ondhel-ondhel. Foto diambil dari: Kanalnews.co |
3.
Parade kostum buah dan sayur.
Peserta menggunakan topeng dan hiasan berbentuk buah-buahan.
![]() |
Karnaval Kostum. Foto diambil dari Sindonews.com |
4.
Parade musik tradisional
Parade
di atas memiliki rute: Monas-Bundaran HI-Monas.
5.
Selain parade, acara juga dimeriahkan oleh kehadiran Chef Muto yang dikenal
sebagai “Kungfu Chef”. Chef Muto memperagakan demo memasak makanan sehat dan
bergizi.
6.
Program edukasi dan konsultasi gizi gratis
7.
Pembagian susu kepada anak yatim sebanyak 2015 box.
Saya
bisa membayangkan kemeriahan acara ini. Pasti sangat seru dan asyik. Baru kali
ini saya mendengar ada kegiatan karnaval gizi.
Semoga
acara seperti ini tidak cuma ada di Jakarta. Semoga bisa ditiru oleh kota-kota
lain sehingga program edukasi gizi semakin menyeluruh dan merata di seluruh
Indonesia. Yuk jadikan "Melek Gizi" menjadi salah satu resolusi di tahun 2015:)
Referensi:
www.jaringnews.com
www.dancommunity.com
www.nutrisiuntukbangsa.org
www.gizi.depkes.go.id
www.tribunnews.com
www.republika.co.id
www.antaranews.com
www.kanalnews.co
www.sindonews.com
dibuka
oleh Ibu Heppy Farida Djarot, istri Wakil Gubernur Jakarta serta
Presiden Direktur Sarihusada Olivier Pierredon - See more at:
file:///D:/LOMBA/FEBRUARI/lomba%20blog%20gizi/sarihusada-gelar-karnaval-ayo-melek-gizi.htm#sthash.cXZJYEhF.dpuf
No comments:
Post a Comment