KEBETULAN
Saya
sudah sering mendengar berkali-kali bahwa tidak ada kejadian yang kebetulan.
Semua sudah di-design yang Maha
Kuasa, semua sudah ditakdirkan. Tapi kadang kalau pikiran lagi sesak dan suntuk
tak karuan, kalimat bijak seperti di atas sering saya lupakan.
Suatu
hari saya iseng ikut kuis berhadiah buku di Twitter dan “kebetulan” menang.
Sebagai penggemar buku fantasi dan thriller,
terus terang saya agak kecewa karena hadiahnya bukan buku yang saya harapkan.
Buku tersebut bercerita mengenai kisah pemuda yatim piatu di Korea pada abad
ke-12.
Setelah
buku itu sampai ke tangan saya, saya tidak mau bersusah payah segera menyampuli.
Padahal biasanya kalau dapat buku baru, saya langsung konsentrasi pasang
sampul. Berminggu-minggu, saya belum tertarik membaca buku bercover sungai dan anak kecil tengah
memungut pecahan keramik itu.
Di
suatu pagi, saya bangun dengan perasaan kacau. Saya agak depressed karena ada masalah yang saya sendiri tidak tahu jalan
keluarnya. Waktu itu masih subuh, jadi saya
segera solat dan berdoa. Saat berdoa, saya tumpahkan segala beban saya.
Istilahnya “curhat” pada Tuhan. Lepas berdoa, pikiran saya mulai sedikit
rileks.
Saya
terdiam beberapa saat. Tiba-tiba tatapan saya tertumbuk pada buku A Single
Shard, buku hadiah yang saya menangkan di Twitter. Tangan saya terulur
mengambil, lalu mulai membaca. Halaman demi halaman saya lalap dengan takjub.
Dan saya benar-benar terpaku di halaman 45. Ada kalimat: “…, sungguh sia-sia
jika kita menghabiskan waktu untuk bersedih karena sesuatu yang tidak dapat
kita ubah.” Seketika itu pula, saya merasa plong.
Saya pun mulai bersemangat.
Setelah
menutup buku tersebut, saya mulai yakin. Bahwa buku itu, sampai ke tangan saya,
bukan karena kebetulan. Saya menang kuis juga bukan kebetulan. Buku itu bukan
buku fantasi atau thriller, juga
bukan kebetulan. Buku tersebut sudah ditakdirkan Tuhan untuk saya, karena Dia
tahu suatu ketika saya membutuhkannya.
Tiba-tiba
saya merasa ada untungnya punya masalah. Karena kalau tidak, saya mungkin masih
menganggap adakalanya sebuah takdir itu sebuah kebetulan.
No comments:
Post a Comment